Medan–Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar wacana futuristik. Lewat seminar nasional bertema “Integrasi AI dalam Membangun Ekosistem Ekonomi Global”, pemikiran-pemikiran strategis dari berbagai kampus dan institusi dituangkan dalam forum ilmiah yang digelar oleh ADA Research Center pada tanggal 14 Juni 2025 berlokasi di hotel Grand Impression Medan. Seminar Nasional Teknologi Komputer & Sains atau dikenal dengan nama SAINTEKS, merupakan kali ke 4 yang berhasil menjaring 349 peserta ini berlangsung semarak dan menggugah. Para peserta datang dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, dosen, hingga praktisi teknologi. Dalam upaya memperkuat jaringan akademik, ADA Research Center menggandeng enam perguruan tinggi nasional sebagai co-host: STIM Sukma, Politeknik Cendana, UISU, STIKOM Tunasbangsa dan Universitas Muhammadiyah Jambi. Sedangkan sebagai HOST yaitu Universitas Labuhanbatu.

Tidak hanya peserta dalam negeri, seminar ini juga mendapat sambutan baik dari luar negeri. Dua institusi pendidikan tinggi dari Malaysia yakni Kolej Komuniti Arau dan Politeknik Tuanku Syed Sirajuddin turut berpartisipasi, membuktikan bahwa gagasan membangun ekosistem ekonomi global melalui AI telah melampaui batas-batas negara.

Lebih dari sekadar forum diskusi, sebanyak 132 artikel ilmiah disubmit oleh peserta dan diseleksi untuk dimuat dalam prosiding resmi. Dari 132 artikel yang disubmit, menariknya dinilai empat kategori utama :
1. Makalah terbaik tingkat mahasiswa (27 karya)
2. Makalah terbaik tingkat dosen (17 karya)
3. Pemakalah terbaik tingkat mahasiswa (17 orang)
4. Pemakalah terbaik tingkat dosen (8 orang)

Semua kategori ini dimaksudkan untuk mengapresiasi kualitas gagasan dan cara penyampaian peserta dalam mempresentasikan hasil riset mereka. Ketua pelaksana seminar Dr. Suginam, M.Ak, selaku Direktur ADA Research Center menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi titik temu penting bagi pengembangan keilmuan dan kolaborasi strategis dalam penerapan teknologi AI.

“Melalui seminar ini, kita harapkan muncul pemikiran-pemikiran baru dan jaringan lintas kampus yang bisa mendorong pemanfaatan AI secara luas dan bijak,” ujar Dr. Suginam, M.Ak.

Pada SAINTEKS 2025 ini keynote berasal dari 2 negara yaitu Malaysia dan Indonesia, yaitu:
1. Dr. Ruziana Binti Mohamad Rasli (Universiti Utara Malaysia, Kedah, Malaysia)
2. Dr. Agus Perdana Windarto (STIKOM Tunas Bangsa, Indonesia)
3. Dr. Isyati Binti Suparman (Politeknik Tuanku Syed Sirajuddin, Perlis, Malaysia)

Dengan 9 Invite Speaker, yaitu:
1. Dr. Mayasari, M.Si (Universitas Harapan Medan, Indonesia)
2. Dr. Dzulkanain Musa (Politeknik Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah, Kedah, Malaysia)
3. Dr. Wardayani, M.Si (STIM Sukma, Medan, Indonesia)
4. Elmira Siska, Ph.D (Univ. Bina Sarana Informatika, DKI Jakarta, Indonesia)
5. Dr. Hetty Rohayani (Univ. Muhammadiyah Jambi, Jambi, Indonesia)
6. Dr. Mayasari, M.Si (Univ. Harapan Medan, Medan, Indonesia)
7. Dr. Iwan Purnama, M.Kom (Univ. Labuhanbatu, Rantoprapat, Indonesia)
8. Dr. Sutarno, S.S., M.M. (Politeknik Cendana, Medan, Indonesia)
9. Dr. Supriadi, S.E., M.M., M.Si. (Univ. Islam Sumatera Utara, Medan, Indonesia)

Seminar ini pun menjadi bukti bahwa akademisi Indonesia tak tertinggal dalam menjawab tantangan global, bahkan mulai memainkan peran kunci dalam pengembangan teknologi masa depan yang inklusif dan berbasis Integrasi keilmuan (dps).